Akademi-Trainer-Logo (Custom)Akademi-Trainer-Logo (Custom)Akademi-Trainer-Logo (Custom)Akademi-Trainer-Logo (Custom)
  • Home
  • Program
    • Inhouse Training
    • Public Training
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
  • Komunitas
    • Associate
    • Affiliate
    • IKAAT
  • Artikel
  • Store
  • Kontak

3 Point Membuat Tim Makin Efektif

  • Home
  • Blog
  • Akademi Trainer
  • 3 Point Membuat Tim Makin Efektif
Published by Dian Dwi Ariandoko at 22/12/2017
Categories
  • Akademi Trainer
  • Artikel
Tags
  • Akademi Trainer
3 POINT MEMBUAT TIM MAKIN EFEKTIF - CORPORATE TRAINING INDONESIA

3 POINT MEMBUAT TIM MAKIN EFEKTIF - CORPORATE TRAINING INDONESIA

3 POINT MEMBUAT TIM MAKIN EFEKTIF

Ternyata membangun tim yang efektif merupakan tantangan bagi kebanyakan bisnis. Mengumpulkan orang – orang yang bervariasi dan ahli untuk menghasilkan sesuatu yang efektif dan efisien?

Robert E Spoon, founder dari Lafayette, perusahaan consulting di ArchPoint yang berbasis di Los Angeles, menguraikan.  Banyak pemilik perusahaan tidak memberikan prioritas yang penting terhadap pembangunan tim yang hebat. Spoon yang sudah berpengalaman selama lebih dari 17 tahun di perusahaan Campbell Soup dan P&G menyarankan pada setiap kliennya agar focus pada 3 tahapan sebelum membentuk sebuah tim.

Tahapan apa itu?

Yang pertama, mendetailkan tujuan yang jelas. Pada bukunya yang berjudul Team Renaissance: The Art, Science and Politics of Great Teams. Sppon menjelaskan bahwa  arahan dan ukuran keberhasilan menjadi penting  bagi sebuah tim untuk efektif. Sehingga siapapun dalam tim paham dan mengerti, kemana dia akan bekerja.

Kedua, merumuskan program. Setelah membuat langkah-langkah dan program untuk mencapai tujuan.  Sangatlah penting  meneliti langkah-langkah mana  yang paling tepat. Kemudian memanfaatkan   alur kerja dan sumber daya supaya tim makin efektif.

Ketiga, adalah mendelegasikan peran. Inilah tahapan yang sangat krusial. Memang tidaklah mudah, Anda harus memahami betul potensi dan kekuatan anggota tim Anda. Bagaimana keahliannya dan seperti apa etos kerjanya.

Dalam pendelegasian tugas, upaya-upaya Anda adalah mengkader tim supaya menjadi leader. Memberikan mereka panggung dan tanggung jawab supaya mempunyai mental dan kemampuan yang terus meningkat. Bila setiap anggota tim mempunyai jiwa-jiwa leader, Anda berhasil membuat tim tersebut efektif. Bahkan melipatkan gandakan produktifitas sangatlah bisa.

Lalu bagaimana kita bisa mengkader leader yang bernyali dan bisa terus tembuh, supaya tim makin efektif.

Kecerdasan dalam bicara menjadi kunci penentu. Seorang pemimpin tim yang cerdas tahu kapan saatnya dia harus bicara, kapan saatnya dia harus diam. Menurut James W. Tankard bicarapun mempunyai pola. Pemilihan pola bicara berpengaruh pada efektifitasan penyampaian pesan.

Kemampuan menggunakan pola bicara adalah Salah satu senjata yang bagi seorang leader, mampu membuat tim makin solit dan dinamis saat perubahan datang bertubi-tubi adalah bicara. Bicara tak cukup dilakukan oleh seorang leader untuk presentasi saja. Tapi bicara dengan hati mampu memberikan sumber energi segar  bagi tim. Bicara dapat menstimulasi ide-ide kreatif, agar tim makin inovatif.

Maka dari tim akan muncul solusi-solusi segar yang mampu mengatasi masalah-masalah baru. Kemampun bicara menjadi sangat penting, harus dimiliki para leaders untuk hadapi perubahan.

Tidaklah mustahil kemampuan bicara menjadi senjata ampuh bagi leader perusahaan multi nasional. Dari level CEO sampai manajer lini, skill ini harus melekat bila mempunyai tim.

Melalui #SpeakToChange batch 22 Anda akan dilatih bicara sistematis dan berpengaruh langsung oleh Jamil Azzaini, Master Trainer yang  expert baik dalam konten dan delivery trainingnya. #SpeakToChange batch 22 di mulai tanggal 21 – 23 Oktober 20016, berlokasi Balairung Hotel Matraman Jakarta.

Info lengkap bisa Anda kunjungi website www.AkademiTrainer.com atau silakan kontak di no  0812 9032 0101 dan 0812 1632 0707

Menjadi seorang leader itu adalah anugerah, tapi di era ini membuat tim yang kreatif dan terus produktif adalah keniscayaan.

Joseph A.Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” mendefinisikan “komunikasi antar pribadi sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”. (Marhaeni Fajar, 2009:78) Memahami definisi komunikasi antar pribadi ada tiga perspsektif, (Riswandi, 2009:81-84) yaitu:

1. Perspektif Komponensial

Dengan mengacu pada model komunikasi Harold Lasswell, komponen-komponen yang terdapat dalam komunikasi antar pribadi adalah sebagai berikut:

a. Pengirim-penerima
Komunikasi antarpribadi paling tidak melibatkan dua orang. Istilah pengirim-penerima digunakan untuk menekankan bahwa fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi. memproduksi dan mengirim pesan sekaligus menerima dan memahami pesan.

b. Encoding-decoding
Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan. Artinya pesan-pesan yang akan disampaikan di kode atau di informasikan terlebih dahulu dengan kata-kata, simbol dan sebagainya. Sedangkan decoding adalah tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima.

c. Pesan-pesan
Dalam komunikasi antarpribadi, pesan-pesan ini bisa berbentuk verbal atau non verbal, atau gabungan verbal dan non verbal.

d. Saluran
Komunikasi antarpribadi lazimnya para pelaku bertemu secara tatap muka, atau sebaliknya menggunakan suatu media seperti telepon, email.

e. Gangguan (Noise)
Gangguan adalah segala sesuatu yang mengganggu kejernihan pesan dalam proses komunikasi, sehingga sering kali pesan-pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan-pesan yang diterima.

f. Umpan Balik
Umpan balik memainkan pesan sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima pesan secara terus menerus dan secara bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara baik verbal (dengan pertanyaan atau jawaban dalam kaitannya denga apa yang dibicarakan) maupun nonverbal (senyuman, anggukan, gelengan kepala). Umpan balik bisa positif, netral dan negatif.

g. Bidang pengalaman (field of experience)
Bidang pengalaman merupakan faktor penting dalam komunikasi. Komunikasi akan semakin efektif apabila para pelaku mempunyai bidang pengalaman yang sama. Sebaliknya komunikasi akan menjadi sulit jika para pelakunya mempunyai bidang pengalaman yang tidak sama.

h. Efek
Proses komunikasi selalu mempunyai berbagai akibat, baik positif maupun negatif pada salah satu atau keduanya.

James W. Tankard Jr.

Share
0

Related posts

28/11/2019

Support Anak Remaja Anda Raih Impiannya


Read more
27/11/2019

Hadirlah Sebagai Mentor Anak Remaja Anda


Read more
25/11/2019

Selamat Hari Guru


Read more
24/11/2019

Life Map Pengaruhi Kesuksesan Anak Remaja


Read more

Kontak Kami

Jl. H. Djayadi No.46, DKI Jakarta
0812 16 32 07070812 9032 0101

Terbaru

  • 0
    Support Anak Remaja Anda Raih Impiannya
    28/11/2019
  • 0
    Hadirlah Sebagai Mentor Anak Remaja Anda
    27/11/2019
  • 0
    Selamat Hari Guru
    25/11/2019
  • 0
    Life Map Pengaruhi Kesuksesan Anak Remaja
    24/11/2019
  • 0
    Jadi Remaja Yang Doyan Berprestasi Dan Berakhlak Itu Mudah!
    23/11/2019
  • 0
    Masih Galau Tentang Masa Depan
    22/11/2019
  • 0
    Mau Dibawa Kemana Masa Depan Anak Remaja Anda ?
    21/11/2019
  • 0
    Faktor Kesuksesan Remaja Milenials
    20/11/2019
  • 0
    Puncak Bonus Demografi Indonesia 2030
    19/11/2019
  • 0
    4 Tipe Anak Muda Jaman Now
    18/11/2019
© 2019 Pelatihan Public Speaking Indonesia | Akademi Trainer. All Rights Reserved. Muffin group