Akademi Trainer .Revolusi industri ke 4 telah tiba, biasa disebut juga sebagai eksponential era. Era dimana teknologi semakin maju. Bukan hanya itu, otomatisasi dan digitalisasi juga telah masuk ke dalam segi-segi kehidupan. Teknologi yang dahulu merupakan kebutuhan sekunder, bahkan tersier, kini menjadi kebutuhan primer bagi manusia.
Selain disebut eksponential era, masa ini juga banyak yang menyebutnya dengan disruption era. Mengapa? Seperti yang Anda ketahui, teknologi terus berkembang pesat. Saat ini bahkan sudah ada kecerdasan buatan atau Artifical Intelligence yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Namun bisa saja dalam beberapa hal, pekerjaan manusia dapat digantikan oleh robot, sehingga menyebabkan beberapa orang khawatir.
Seperti yang dikutip dari forbes, pada 2013, teknolog Carl Benedikt Frey dan Michael A. Osborne menerbitkan sebuah penelitian yang mencoba memprediksi jenis pekerjaan yang kemungkinan akan digantikan teknologi dalam beberapa dekade mendatang. Pekerja dengan keterampilan menengah, seperti akuntan pajak, telemarketer, dan agen pengiriman, dianggap paling mungkin untuk digantikan oleh robot dalam beberapa tahun ke depan, sementara pekerja terampil seperti ilmuwan, pekerja kesehatan profesional, wirausahawan, penulis, dan seniman dianggap sebagai paling aman.
Namun masa depan selalu berubah. Apa yang terasa mustahil satu dekade lalu sekarang dianggap normal. Hanya karena pekerjaan dalam bidang kesehatan tampak mustahil digantikan robot pada tahun 2013, tidak berarti itu akan terjadi pada tahun 2030.
Menurut Klaus Schwab, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum, baik teknologi maupun gangguan yang datang bersamaan itu adalah kekuatan eksogen dimana manusia tidak memiliki kendali. Namun Anda bertanggung jawab untuk membimbing evolusinya, dalam keputusan yang dibuat setiap hari sebagai warga negara, konsumen, maupun investor. Dengan demikian Anda harus memahami peluang dan kekuatan yang Anda miliki untuk membentuk eksponential era dan mengarahkannya menuju masa depan yang mencerminkan tujuan Anda.
Dengan begitu, Anda akan bisa tetap berdiri saat menghadapi tantangan di eksponential era ini. Dilansir dari Linkedin, Laila Pawlak, CEO SingularityU Denmark memberikan 6 keterampilan yang dilihatnya penting dimiliki di era eksponensial.
Digitalisasi dan ancaman gangguan tidak menunggu ketika Anda menyusun strategi untuk digitalisasi. Anda perlu merencanakan dan mengarahkan bisnis Anda pada saat yang bersamaan. Definisikan tujuan jangka panjang perusahaan Anda dan pilih 1 atau 2 alat digital, yang Anda harapkan dapat membantu perusahaan Anda dengan cepat untuk mewujudkan tujuan-tujuan ini. Digitalisasi kemudian dapat diluncurkan dan diuji coba dengan pelanggan Anda, dengan cara ini dapat memberikan masukan yang berguna.
Jika Anda berpikir besar dan fokus pada apa yang dapat dicapai bisnis Anda untuk pelanggan, pemangku kepentingan, dan/atau masyarakat, maka Anda mungkin dapat membuat dan melibatkan organisasi di mana Anda dapat berbagi pengetahuan dan ide.
Tanpa tujuan, Anda akan terapung-apung. Tanpa untung, bisnis Anda akan menyerah.
Digitalisasi memerlukan pengumpulan data dan mungkin banyak yang bersifat pribadi. Sehingga Anda harus benar-benar memperhatikan etika dan nilai di dalamnya. Dapat diartikan bagaimana Anda sebagai pemimpin perusahaan akan mengelola data secara bertanggung jawab.
Jika Anda berpikir kecil dan lokal hanya ada beberapa keuntungan yang diambil dari strategi digital. Maka berpikirlah secara global agar mampu memnafaatkan teknologi secara maksimal.
Penerapkan teknologi digital ke produk atau layanan pada perusahaan Anda harus tetap berfokus pada kebutuhan pelanggan Anda, dapat berupa kemudahan dan kualitas. Jangan sampai Anda menerapkan teknologi yang sia-sia bahkan mempersulit pelanggan Anda.