Manusia lahir dengan tingkat emosional yang berbeda-beda. Tapi, manusia diharapkan mampu mencari solusi dengan kepala dingin, bukan malah memperbesar emosi dan menjadikannya alat untuk menyalahkan orang lain. Ketika kelak bekerja di suatu perusahaan, rasa emosi akan terus-menerus membanjiri hidup Anda. Bukan hanya emosi karena tugas menumpuk, tapi juga emosi karena rekan kerja yang tidak bisa diajak kerjasama, dan masih banyak lagi. Bagaimana Anda mampu mengontrol emosi menjadi kunci penting dan jangan sampai emosi dibawa ke hati alias baper (bawa perasaan) karena ada banyak kerugian yang akan dirasakan, berikut hal-hal yang merugikan bila Anda ‘baper’ di tempat kerja :
Apabila atasan menegur karena tugas yang dikerjakan tidak sesuai ekspektasi, Anda harus bisa menerima teguran tersebut dengan lapang dada sebagai bentuk pengakuan atas kecerobohan yang sudah dilakukan.
Apabila atasan menyampaikan kata-kata yang sedikit pedas, atau ada perkataan rekan kerja yang tidak berkenan, jangan terlalu dibawa ke hati. Setiap kali mengingat perkataan tersebut, bisa saja larut dalam kesedihan yang membuat menangis. Ambil sisi positifnya agar bisa memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.
Hidup itu penuh dinamika. Begitu juga dengan mood, ada masanya akan mengalami stres, sedih, dan bahagia. Dinamika seperti ini harus dinikmati agar perjalanan hidup lebih menyenangkan.
Nah, kalau Anda terlalu baper, yang terjadi malah akan stagnan dalam momen-momen kesedihan tanpa sekalipun merasa bahagia. Anda pun jadi sulit mengembangkan diri karena susah move on dari perasaan sedih yang menyesakkan hati.
Emosi yang tidak bisa dikendalikan akan membuat seseorang terus-menerus diselimuti oleh rasa sedih, kesal, bahkan benci. Hal ini akan memengaruhi tingkat produktivitas Anda di tempat kerja. Apapun yang Anda kerjakan di kantor jadi tidak lagi didasari oleh keinginan, tapi didasari dengan keterpaksaan, sehingga hasil kerja yang diperoleh jadi tidak maksimal.
Kalau hal ini terjadi secara terus-menerus, bukan tidak mungkin atasan mengeluarkan surat peringatan yang berakibat pada pemutusan hubungan kerja. Sebelum menyesal, kikis sikap baper Anda secara perlahan.
Kenyamanan dalam bekerja itu penting agar hasil yang diperoleh juga optimal. Saat Anda merasa tidak nyaman karena selalu dibanjiri dengan emosi, maka keinginan untuk resign dari perusahaan pun semakin besar. Meski keinginan ini belum bulat, tapi bayang-bayang mengundurkan diri dari pekerjaan akan selalu menghantui sehingga tingkat kenyamanan bekerja benar-benar hilang.
Menghilangkan emosi negatif sebenarnya tidak sulit. Asalkan Anda mau melakukan dan mengupayakan, tingkat emosi pun bisa dikontrol dengan baik. Maka, Anda pun jadi lebih bisa menerima segala keadaan di tempat kerja tanpa sekalipun merasa baper.