Siapa sih orang yang tidak memiliki impian. Saya kira tidak ada seorang pun manusia didunia ini yang tidak memiliki itu. Mempotensikan harta yang paling mahal di miliki yaitu Akal dan pikiran. Inilah yang membedakan dan menjadikan manusia sebagai mahluk paling mulia di muka bumi ini karena di bekali oleh akal untuk berpikir. Namun tidak bisa di pungkiri ada juga orang yang tidak memfungsikan Potensi yang diberikannya. Hidupnya di buat mengalir, bermasa bodoh dengan keadaan, tidak ada tindakan untuk melakukan perubahan.
Impian ini akan menjadi lampu suar di tengah laut yang menjadi petunjuk baginya dalam melangkah. Apa jadinya Jika tidak memiliki tujuan hidup? Berikut ini saya mencoba uraikan pentingnya impian itu.
Dalam hidup yang begitu banyak intrik, seseorang tidak akan mudah galau karena beban masalah yang menghimpit. Ia akan selalu kreatif dan solutif karena merasa ada tujuan mulia yang ingin di capainya. Dan ia yakin bahwa kalah dalam perjuangan lebih mulia dari pada menyerah sama sekali.
Berbeda orang yang memiliki impian dengan yang tidak. Mereka akan selalu bergerak maju demi tujuan. Ketika ada persoalan ia akan berusaha mencari ide atau jalan keluar. Ia tidak mudah menyerah, Karena ia percaya pertolongan Allah akan datang buat orang yang bersungguh-sungguh
Semangat itu muncul sebab adanya tujuan yang ingin di capai, mungkin bagi kebanyakan orang menganggap pekerjaan itu mustahil namun semangat yang ada di dalam dadanya membuatnya terus melangkah. Kualitas kerja mereka yang memiliki impian berbeda dengan yang tidak punya. Begitupun rasa percaya diri.
Dalam dunia ini ada hukum sebab akibat. Itu sudah menjadi hukum Alam. Jika kita menginginkan sesuatu dan berjuang sungguh-sungguh akan hal itu. Maka semua perangkat alam semesta akan membantu kita mewujudkannya. Tentu perlu di barengi di sikap tawakkal yang baik kepada sang pemilik alam jagat raya ini.
Itulah beberapa poin penting menetapkan Impian dalam hidup, Persoalan di capai atau tidaknya itu, bukan wewenang kita, tetapi merupakan kehendak dari yang kuasa. Setidaknya kita pernah berjuang. Saatnya sekarang kita mulai berpikir apa yang ingin kita wujudkan, seyogyanya tujuan itu dapat membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Keluarga, dan mereka yang telah membantu dalam menggapainya.